Postingan

About of My Journey

Gambar
                   About of My Journey - Ira Risdiana Dewi   Salah satu daerah iconic pare adalah Kampung Inggris. Namun, daerah ini lebih pantas disebut dengan Kampung Bahasa. Karena tidak hanya menyediakan program berbasic bahasa inggris saja, melainkan ada banyak program yang ditawarkan dan menjadi destinasi kebutuhan para pembelajar khusunya untuk menguasai bahasa asing. Diantaranya ada: English Language, Arabic Language, Mandarin Language, Japanese Language and so on. Tepat, hari senin tanggal 28 November 2022. Aku mengawali kelas perdana bahasa inggris disalah satu lembaga kursus ternama. Lembaga tersebut bernama ELFAST (English Languange As Foreign Application Standart). Lokasinya tidak jauh dari rumahku, perjalanan dari rumah untuk sampai ke tempat kursus sekitar 35 menit saja. Pagi ini aku memasuki ruang idiom untuk belajar speaking bersama tutor miss ayu. Aku mengambil focus program grammar dan speaking di ELFAST (English Language As Foreign Application Standart). Aku

Parenting Parents (Pentingnya Peran Orang Tua Terhadap Anak)

Gambar
    Setiap dari manusia yang lahir akan tumbuh, setiap dari manusia yang hidup akan bertanggung jawab atas dirinya sendiri, berjalan dan menemukan makna perjalanan hidupnya. Memiliki orang tua yang baik, tidak membedakan status sosial lingkungan dalam keluarganya adalah keberuntungan yang diperoleh atas anugerah Sang Maha. Pengaruh keluarga dalam proses pembentukan dan perkembangan anak sangatlah penting. Selain itu juga, setiap dari orang tua memiliki cara atau pola asuh yang berbeda-beda disesuaikan dengan perkembangan anak-anak mereka. Faktor penting yang utama adalah pertumbuhan anak, perkembangan emosional anak, sikap supportif yang ditunjukkan orang tua terhadap anak dengan penuh rasa cinta yang mendalam. Orang tua memiliki tanggung jawab sepenuhnya terhadap tumbuh kembang anak atau buah hatinya. Sebelum mengenal lingkungan eksternal anak berada dalam pengasuhan orang tua (internal), yang mana dalam pola asuh anak diawali dari usia balita sampai tumbuh pada fase permulaan menuju

Ku dan Ki dan Ta

" Ku dan Ki dan Ta " Oleh: Ira Risdiana Dewi Hampir semua teman tak lepas dari perhatianku. Bahkan, dahulu kita semua berharap lulus bareng-bareng satu kelas. Diantara banyaknya pilihan jurusan, prodi kita lah yang paling minim peminatnya, hanya ada 1 kelas dalam setiap tahunnya. Tidak apa-apa, bukankah jauh lebih baik berbeda dengan yang lain? Agree...😉  Berangkat dari hal ini. Sebaik-baik rencana yang pernah kita susun tetap tidak mampu menembus dan mengalahkan rencana-Nya. Setiap perjalanan masing-masing diri kita telah digariskan bersama titik terang-Nya. Pada titik mana kita akan finish. Pada tujuan mana kita akan sampai. Berdasarkan usaha yang telah kita upayakan di setiap rintihan do'a kita kepada-Nya. Semoga selalu di mudahkan untuk semua teman-teman ku, yang merasa aku adalah bagian dari kalian, kalian juga bagian dariku.  Seorang tokoh terpelajar sekaligus Palawan Indonesia. Bapak Soetomo atau Bung Tomo, dalam kiprahnya mengatakan demikian :   “Selama banteng-b

Pencarian Jati Diri di Usia 22 Tahun.

Ketika kita beranjak dewasa, didukung oleh banyak pengalaman. Setelah menyadari banyak waktu yang terlewati begitu saja. Kita mulai memperhatikan bahwa sebagian besar dari hal semacam ini, hanya akan berdampak kecil dalam hidup kita. Atas penolakan-penolakan menyakitkan yang pernah kita rasakan berhikmah baik untuk perubahan yang lebih baik. Dari situ kita jadi tahu betapa kecilnya perhatian-perhatian yang diberikan orang lain pada setiap detail-detail superfisial tentang diri kita. Sejak itu pula pada akhirnya kita memilih untuk tidak lagi menanggapi mereka terlalu serius.  Pada intinya, kita menjadi semakin selektif terhadap perhatian yang rela kita berikan. Inilah kemudian yang kita sebut sebagai kedewasaan . Kita tidak lagi perlu peduli terhadap segala sesuatu yang dirasa tidak penting. Hidup berjalan apa adanya. Kita menerimanya, entah baik atau buruk. Membutuhkan mental yang kuat untuk menghadapi apapun variabelnya. Yang sedang berjuang teruslah berjuang. Yang putus dari pacarnya

Self Acceptance

Setiap manusia memiliki corak berpikir realistis, dinamis, sistematis, yang perlu di apresiasi dan dihargai.  Manusia bisa memilih menjadi apa, tetapi manusia tidak bisa menentukan untuk menjadi siapa. Qodarullah atas yang diciptakan bersama value estetikanya.  Istilah yang di buat, Self-Acceptance (Penerimaan diri) bukanlah keadaan otomatis atau yang di standarkan. Banyak dari kita mengalami kesulitan untuk menerima diri kita apa adanya. Tidak terlalu sulit untuk menerima bagian diri kita yang baik, tetapi bagaimana dengan diri kita yang kurang baik?  Kesalahan kita? Kekurangan kita?  Apakah kita tidak seharusnya menerima kekurangan dan kesalahan kita?  Nah, ini adalah bagian tersulit dalam penerimaan diri. Karena terkadang sebuah kesalahan tidak bisa kita hindari. Maka agar kita bisa memperbaiki, kita harus menerimanya terlebih dahulu.  Lalu, apasih penerimaan diri itu ? Sama persis dengan namanya, penerimaan diri adalah kondisi menerima penuh terhadap diri sendiri, bersamaan dengan

Bertanya Pada Diri

Malam ini, diruang tamu. Tepat pada pukul 22.49 WIB. Aku duduk sambil melihat ke arah langit. Kemudian ku pejamkan mataku. Aku mencoba berdamai dengan diri. Aku sayang diriku, aku tidak ingin melukai diriku. Sekali lagi ku katakan aku sayang diriku. Aku ingin menangis, namun aku menahannya. Aku benar-benar ada pada kesalahan yang berlanjut, aku sangat berdosa telah melukai diriku sendiri. Kadang aku bisa mengalahkannya, tapi kadang pula aku juga dikalahkannya (nafsu) . Kadang kala ia berteman baik denganku (nafsu Muthmainnah) , kadang kala ia berteman buruk denganku (nafsu Lawwamah) . Ampuni aku Ya Rabb.  Aku tanya kepada diri dalam keheningan malam ini, ia hanya terdiam. Kesadarannya berdamai dengan diri sendiri patut ia syukuri malam ini. Sebelum berlanjut dalam aktivitas belajarku. Saat ini, aku sedang di awal masa perjuangan dalam menyelesaikan tugas pendidikan. Aku harapkan dan gantungkan semua niat ini kepada Allah. Aku tidak ingin waktuku terbuang sia-sia. Aku mulai membangunn

Paradigm of Writing

Oleh: Ira Risdiana Dewi Menulis adalah keinginan. Menulis adalah kehendak diri. Menulis adalah cara untuk mengalirkan setiap butiran kata menjadi kalimat panjang sebagaimana rintik hujan yang semakin deras. Menulis adalah kebahagiaan. Menulis adalah ketenangan. Menulis bukanlah ajang lomba karena menulis adalah lentera hati. Menulis sesuai berjalannya pikiran, menulis adalah upaya menuangkan ide yang terlintas dalam benak, karangan bebas, upaya diri untuk merealisasikan dirinya. Perwujudan diri berdasarkan apa-apa yang menjadi tulisan. Menulis adalah menemukan sebuah masalah baru.  Jadi adakah tuntutan dalam menulis? Saya pribadi mengira tidak ada jika hal ini produktif dari diri sendiri. Kalaupun ada, itu adalah komoditas yang menjadi sasaran publikasi. Karena seorang creator dituntut untuk memiliki imajinasi yang bagus, menarik dan berbobot.  Menjadi penulis yang baik, kini benar-benar sebuah tuntutan. Jurus storytelling berupa sebuah tulisan semakin dibutuhkan di zaman digital yang